|
Angin Beliung, ketika menghempas di bumi dan berputar-putar di perkebunan yang luas dan rimbun, akan menjadi bencana. Ia (angin beliung) termasuk salah satu deretan bencana alam. Perkebunan yang mulanya rimbun, berserakan oleh ulah angin beliung itu. Bahkan rumah-rumah penduduk akan porak-poranda bila kebetulan angin beliung 'mampir' disana. Tentu saja, bangunan, pohon-pohonan akan menjadi rata dengan tanah.
Apabila angin beliung memporak-porandakan perkebunan sawit, maka yang ada dalam benak kita batang-batang pohon sawit itu akan segera menjadi calon kayu bakar. Tetapi, berbeda ketika batang pohon sawit itu berada ditangan anak-anak yang cakap, ceketan dan terampil melakukan percobaan, maka dari batang pohon sawit yang sudah tumbang itu disadap nira sawit. Nira sawit itu diolah menjadi gula merah, cuka dan sebagainya.
Naskah nonfiksi ini memaparkan teknik pengambilan (penyadapan) nira sawit dari batang-batang pohon sawit yang sudah tumbang. Dipaparkan dengan rinci, dengan model naskah bacaan untuk memudahkan pembaca SD/MI memahami isi bacaan.
Penulis menyadari, naskah ini jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan naskah ini, penulis tunggu.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar