penjelasan gambar Perpustakaan Perguruan Setia Bhakti Kota Tangerang: Saat Semesta Bicara
Home Tentang Kami Kontak Kami Data Buku Info PMB

Pencarian Buku

Saat Semesta Bicara

No.Klasifikasi : 813
Penulis : Dr. W. Mustika
Penerbit : PT Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2011
Tempat : Jakarta
ISBN : 9789792795301

Pelukis gemar menatap gunung, hutan, dan hamparan sawah karena di situ ada jejak keindahan. Para penyair akrab meminjam danau, laut, dan awan demi merangkai romantisme hatinya. Gerak-gerik atraktif alam menjadi sumber tarian bagi koreografer. Dan bagi penjalan spiritual, langit dan bumi adalah ruang-ruang keheningan darimana segala penciptaan semesta pernah berasal dan kelak kembali dalam pelukan kasih-Nya.

Tatkala kerinduan Jiwa pada Sang Pencipta mulai hadir, banyak yang kemudian berusaha mencari-Nya dalam rangkaian kata-kata. Demi kerinduan yang sama, sebagian hati tekun memanggil nama-Nya dengan doa-doa. Namun, di sini-di buku ini-kita hanya butuh keheningan agar dapat ikhlas mendengar panggilan dari dalam kesunyian hati lewat kelembutan kata-kata-Nya; Saat Semesta Bicara.

Maka, jangan ragu untuk rindu dan membuka pintu hati karena Dia pun merindukan kita, ingin memeluk kita. Dia telah lama menanti kita semua pulang ke rumah kesadaran. Bahkan, Dia telah lama merangkum semua rasa itu dalam bahasa alam. Dia telah menanti kita di sini, untuk bercakap-cakap dengan-Nya dalam buku ini.

Buku Saat Semesta Bicara ini akan membuat kita merenung, dan semakin mensyukuri anugerah Tuhan kepada kita. Kita juga diajak untuk lebih sering introspeksi, lebih memahami keberadaan secara dewasa, penuh etika, kesantunan, sabar, tawakal, berpikir positif, dan mengedepankan universalisme. Semua ini sesungguhnya merupakan karakter asli masyarakat Timur, khususnya Indonesia.

Semoga semakin banyak terbit bacaan-bacaan seperti ini dalam usaha kita mengembangkan karakter bangsa.

Layak disyukuri bila buku ini mengambil judul Saat Semesta Bicara. Dalam kepekaan penulis buku ini, semesta terus-menerus berbicara. Dan tatkala manusia membaca semesta, sesungguhnya dia sedang membaca dirinya sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar